Selasa, 29 November 2011

mitigasi bencana alam banjir ,

MITIGASI BANJIR

INDONESIA merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap berbagai ancaman bencana alam dampak cuaca ekstrem. Bencana alam banjir, tanah longsor, dan terjangan puting beliung memiliki frekuensi kejadian sangat tinggi di Indonesia. Posisi geografis Indonesia di daerah tropis terletak di antara dua benua dan dua samudera menjadikan Indonesia memiliki sistem cuaca dan iklim kontinen maritim yang khas. Meskipun pola iklim terjadi pergiliran teratur seperti bergantinya musim hujan dan musim kemarau, jika terjadi gangguan tropis, sering timbul cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana alam.
      Lebih dari sepekan terakhir, cuaca ekstrem melanda sebagian besar daerah di Pulau Jawa. Air hujan seolah tumpah dari langit, aliran banjir pun tak terbendung hingga merendam areal persawahan dan permukiman penduduk. Sejumlah daerah di Jakarta, Bandung, Semarang, Bojonegoro, Pasuruan, dan beberapa daerah lain tidak terhindarkan dari datangnya air bah. Melihat sebarannya, tampak bahwa bencana banjir telah terjadi dalam skala regional dan berdampak kepada kerugian kehidupan masyarakat luas.
Cuaca Ekstrem
      Menurut kondisi normal, Pulau Jawa mengalami puncak hujan pada periode Januari-Februari. Karena itu, pada bulan-bulan ini sering terjadi fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi yang relatif lama. Secara fisis, kondisi ini disebabkan posisi semu matahari terletak di belahan bumi selatan dalam pergerakan menuju khatulistiwa. Situasi ini menyebabkan perairan Indonesia bagian selatan mengalami pemanasan intensif, yang dapat memunculkan beberapa pusat tekanan udara rendah.
      Pusat tekanan udara rendah merupakan gangguan tropis yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem. Bersamaan dengan hadirnya pusat tekanan udara rendah di perairan Indonesia dan sekitarnya, zona konvergensi terbentuk sebagai pertemuan massa udara kaya uap air dari belahan bumi utara dan selatan. Pertemuan massa udara ini kemudian membentuk klaster awan hujan tebal dengan pola memanjang sebagai pumpun pias antartropis (inter tropical convergence zone-ITCZ).
      Sepekan terakhir, pumpun pias antartropis ini tampak beberapa kali muncul di atas Pulau Jawa dan jelas teramati dalam citra satelit cuaca. Pumpun pias antartropis ini muncul sebagai "tandon air" yang siap jatuh sebagai hujan deras di hampir seluruh wilayah Pulau Jawa. Inilah biang keladi terjadinya cuaca ekstrem yang memicu bencana banjir di berbagai kota di Jawa. Bencana banjir terkait erat dengan tinggi curah hujan dan durasinya.
      Selain faktor curah hujan "sesaat", bencana banjir tampaknya juga terkait dengan perubahan pola curah hujan. Berdasar analisis beberapa pola curah hujan di Jawa, tampak ada kecenderungan dalam satu dekade terakhir telah terjadi perubahan pola curah hujan. Periode musim kemarau berlangsung menjadi lebih lama, sementara periode musim hujan berlangsung menjadi lebih singkat. Selama periode musim hujan yang singkat ini, curah hujan cenderung dengan intensitas tinggi. Dampaknya, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan frekuensi dan magnitudo bencana banjir dan longsor di berbagai daerah.
      Ditinjau dari morfologinya, Pulau Jawa memang daerah rawan banjir, khususnya sepanjang daerah pantai utara dan dataran rendah lain. Melihat kenyataan ini, mau tidak mau bencana banjir memang harus dihadapi. Mengurangi curah hujan adalah tidak mungkin, karena hujan dan banjir merupakan sistem kesetimbangan alam. Karena itu, yang bisa dilalukan adalah menyusun strategi mitigasi banjir yang tepat untuk memperkecil risiko bencana banjir.
Mitigasi Banjir
      Bencana banjir yang sudah menjadi "tamu" rutin tahunan di Pulau Jawa merupakan cermin buruknya sistem bangunan air dan kurangnya perhatian masyarakat terhadap kondisi lingkungan hidup. Salah satu usaha mitigasi bencana banjir dapat dilakukan dengan membangun sistem bangunan air yang baik dan menjaga lingkungan hidup. Jika sistem bangunan air dibangun setara dengan kemungkinan ancaman banjir yang mungkin terjadi, mitigasi ini akan efektif dan banjir dapat dikendalikan dengan baik. Kita dapat mengetahui besarnya ancaman banjir berdasar analisis data curah hujan dan kondisi daerah aliran sungai yang ada. Analisis inilah yang menjadi dasar dari perbaikan sistem bangunan air yang seharusnya dibangun.
      Kehadiran banyak waduk di Pulau Jawa sangat penting sebagai solusi permasalahan bencana banjir yang muncul setiap tahun. Permasalahan banjir merupakan dampak dari minimnya jumlah waduk. Waduk bukan hanya menjadi pengendali banjir, tetapi juga memiliki fungsi lain sebagai sarana memanen hujan untuk mengairi sawah tadah hujan di musim kemarau. Dengan dibangunnya beberapa waduk baru, berbagai masalah dapat dipecahkan seperti krisis energi. Sebab, dari waduk dapat dibangun pembangkit listrik tenaga air.
      Waduk juga bermanfaat untuk mengatasi krisis air minum saat kemarau. Kehadiran waduk juga mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakat. Usaha perikanan dan pariwisata juga dapat dikembangkan dengan kehadiran sebuah waduk. Keberadaan hutan yang lestari memiliki fungsi sangat vital untuk menahan curahan air hujan. Dengan menghijaukan dan melestarikan hutan, ancaman banjir dapat dikurangi karena perubahan air dapat terkendali dengan baik. Kelestarian hutan lestari dan keberadaan waduk membuat para petani terhindar dari kekeringan pada musim kemarau, sedangkan pada saat musim hujan, masyarakat tidak menderita karena banjir dapat terkendali dengan baik.
      Sayang, masyarakat kita kurang memahami arti penting lingkungan hidup. Keberadaan hutan di Jawa hanya tinggal kenangan. Jika masih tersisa pun hanya hutan lindung yang luasnya tidak seberapa. Wajar jika setiap turun hujan, aliran pemukaan cukup besar. Hutan Jawa sudah dibabat habis, sungai-sungai besar berubah menjadi dangkal. Kondisi lingkungan menjadi semakin buruk karena lahan sawah dan ladang produktif telah banyak dikonversi menjadi kawasan permukiman dan industri.
      Menurut laporan World Watch Institute yang berpusat di Washington, buruknya sistem ekologi suatu negara dapat menghancurkan penduduknya. Hancurnya beberapa peradaban besar dunia masa lalu ditangarai salah satu penyebabnya adalah rusaknya sistem ekologi yang ada. Jika kondisi ini terus berlanjut, sangat mungkin masyarakat kita akan hancur seperti yang ditengarai oleh World Watch Institute di atas.

Artikel: Banjir



Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.
Kenali Penyebab Banjir
  • Curah hujan tinggi
  • Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
  • Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
  • Banyak  pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
  • Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
  • Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.  
Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir   
  • Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
  • Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
  • Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
  • Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
  • Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
  • Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.


Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir
Di Tingkat Warga
  • Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
  • Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
  • Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
  • Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
  • Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Di Tingkat Keluarga
 
  • Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
  • Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
  • Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
  • Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
  • Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.


Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
  • Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
  • Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
  • Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang  lebih tinggi.
  • Jika air terus meninggi hubungi instansi yang  terkait dengan penanggulangan bencana  seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
  • Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
  • Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir. 
  • Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk. 
  • Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan. 

     
    Fakta dari bencana banjir


    a.   Wilayah yang sering terkena banjir


    Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir. Pantauan di 11 pos pengamatan hujan milik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan, hujan yang terjadi pada Jumat, 2 Februari, malam lalu mencapai rata-rata 235 mm, bahkan tertinggi di stasiun pengamat Pondok Betung mencapai 340 mm. Hujan rata-rata di Jakarta yang mencapai 235 mm itu sebanding dengan periode ulang hujan 100 tahun dengan probabilitas kejadiannya 20 persen. Banjir 2007 ini lebih luas dan lebih banyak memakan korban manusia dibandingkan bencana serupa yang melanda pada tahun 2002 dan 1996. Sedikitnya 80 orang dinyatakan tewas selama 10 hari karena terseret arus, tersengat listrik, atau sakit. Kerugian material akibat matinya perputaran bisnis mencapai triliunan rupiah, diperkirakan 4,3 triliun rupiah. Warga yang mengungsi mencapai 320.000 orang hingga 7 Februari 2007
                B. jumlah korban bencana banjir di Bandu
    Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir. Pantauan di 11 pos pengamatan hujan milik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan, hujan yang terjadi pada Jumat, 2 Februari, malam lalu mencapai rata-rata 235 mm, bahkan tertinggi di stasiun pengamat Pondok Betung mencapai 340 mm. Hujan rata-rata di Jakarta yang mencapai 235 mm itu sebanding dengan periode ulang hujan 100 tahun dengan probabilitas kejadiannya 20 persen. Banjir 2007 ini lebih luas dan lebih banyak memakan korban manusia dibandingkan bencana serupa yang melanda pada tahun 2002 dan 1996. Sedikitnya 80 orang dinyatakan tewas selama 10 hari karena terseret arus, tersengat listrik, atau sakit. Kerugian material akibat matinya perputaran bisnis mencapai triliunan rupiah, diperkirakan 4,3 triliun rupiah. Warga yang mengungsi mencapai 320.000 orang hingga 7 Februari 2007
                B. jumlah korban bencana banjir di Bandung


              
    BANDUNG - Jumlah pengungsi korban banjir di dua kelurahan Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung mencapai 1.000 jiwa.

    Dari data yang dihimpun okezone di Kantor Kecamatan Baleendah, Minggu (31/1/2010), jumlah pengungsi sebanyak 933 jiwa.

    Para pengungsi tersebar di empat titik yaitu Kantor DPC PDIP Kabupaten Bandung, Aula Kantor Kecamatan Baleendah, GOR Baleendah, serta tenda di RW28 Kelurahan Baleendah. Sebagian lainnya menyebar di masjid-masjid Kelurahan Andir.

    Jumlah pengungsi di DPC PDIP Kabupaten Bandung sebanyak 367 jiwa dari 95 kepala keluarga (KK). Sementara di Aula Kecamatan Baleendah pengungsi sebanyak 50 jiwa dari 12 KK.

    Sedangkan di tenda darurat RW28, jumlah pengungsi sebanyak 50 jiwa dari 15 KK. Pengungsi terbanyak, tersebar di masjid-masjid Kelurahan Andir dengan jumlah 443 jiwa dari 142 KK.

    Dari data yang tercatat, bantuan bagi korban banjir sudah berdatangan. Bantuan berupa satu ton beras dari Dinas Sosial Pemprov Jabar, 20 dus mi instan, 26 dus air mineral, tujuh dus biskuit, 50 set makanan bayi, 50 tikar, 60 lembar selimut, dan kelambu dari Dinsos Kabupaten Bandung.

    Sementara bantuan yang sudah datang seperti yang tercatat di kantor kecamatan. Kita terus standby memantau di lapangan terkait bencana banjir ini, kata Camat Baleendah Usman Sayogi kepada okezone, Minggu (31/1/2010).

    Menurut Usman, rombongan Bupati Bandung Obar Sobarna juga berencana melihat lokasi banjir pada siang ini. Namun, Usman tidak bisa memastikan kapan rombongan tersebut tiba.

    Ada rencana, bupati mau mengunjungi lokasi banjir hari ini. Tapi kalau waktu persisnya, saya kurang tahu, kata Usman.

    Hingga saat ini, banjir di dua Kelurahan Baleendah dan Andir tersebut belum surut. Sementara cuaca di wilayah Kabupaten Bandung mulai mendung.









     

Sabtu, 08 Oktober 2011

sistem penamaan domain


Sistem Penamaan Domain
DNS (Domain Name Systembahasa IndonesiaSistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IPuntuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) danalamat e-mail. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.example.com di internet browser maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 192.0.32.10 (IPv4) dan 2620:0:2d0:200::10 (IPv6).
1.  Sejarah singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 danRFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
2.  Teori bekerja DNS
Ø  Para Pemain Inti
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
  • DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
  • authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS serverlainnya)

Ø  Pengertian beberapa bagian dari nama domain
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
  • Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamatwww.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
  • Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
  • Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).
Ø  Sebuah contoh dari teori rekursif DNS
Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
  • Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator darirecursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
  • Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada pararoot server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dariwww.wikipedia.org?"
  • Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dariwww.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
  • Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dariwww.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dariwww.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domainwikipedia.org."
  • Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).
Ø  Pengertian pendaftaran domain dan glue records
Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domainwikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursormemiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang.
Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftarwikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server namagunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencariwikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.
Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record (daftar lekat???)
3.  DNS dalam praktik
Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsepcaching, lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".
Ø  Caching dan masa hidup (caching and time to live)
Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache,resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.
Ø  Waktu propagasi (propagation time)
Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk hostwww.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihatRFC1537 dapat membantu penjelasan ini.
Ø  DNS di dunia nyata
Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox,SafariOperaInternet ExplorerNetscapeKonqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook ExpressMozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.
DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cachekepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya,resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.
Ø  Penerapan DNS lainnya
Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
  • Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan denganpengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
  • Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA)menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.
  • Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
  • Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.
DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer
4.  Jenis-jenis catatan DNS
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
  • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
  • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
  • [MX record]]' atau catatan pertukaran suratmemetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:referrals.icann.org.
  • NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
  • SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
  • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.
5.  Nama domain yang diinternasionalkan
Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistemIDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan beberaparegistries sudah mengadopsi metode IDNS ini.
6.  Perangkat lunak DNS
Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
  • dig (the domain information groper)
7.  Pengguna legal dari domain
Pendaftar (registrant)
Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecualiNetwork Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders)
ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.
Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.
Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detil WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar.
Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.
Ø  Kontak Administratif (Administrative Contact)
Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
  • keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain
  • otorisasi untuk melakukan update ke alamat fisik, alamat email dan nomor telepon dan lain sebagainya viaWHOIS
Ø  Kontak Teknis (Technical Contact)
Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
  • memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain
  • update zona domain
  • menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)
Ø  Kontak Pembayaran (Billing Contact)
Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.
Ø  Server Nama (Name Servers)
Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain.
8.  Politik
Banyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga internationalICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain.